Dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 204 Allah berfirman: “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.” Ayat ini turun sebagai larangan berbicara ketika ayat-ayat suci dibacakan, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam asbabun nuzul-nya.

Rabu pagi, 27 Agustus 2025 pukul 07.00, SDIT Insan Permata mengadakan kegiatan murojaah Alquran bersama. Kegiatan ini bertujuan membiasakan anak didik memulai aktivitas pagi dengan membaca Alquran, sehingga mereka senantiasa berada dalam lindungan rahmat Allah. Rahmat itu akan menjaga seorang hamba dari perbuatan yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, sekaligus menjadikan amal kebaikan terasa ringan dilakukan.

Di era globalisasi, ketika arus informasi begitu deras dan akses internet begitu mudah, murojaah Alquran menjadi benteng penting bagi generasi muda. Melalui pendidikan Islam terpadu yang menekankan literasi Qur’an, anak-anak dibimbing agar tumbuh menjadi pribadi berilmu, berkarakter, dan memiliki kecerdasan spiritual. Membaca Alquran bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga filter yang menyaring dari pengaruh negatif dunia digital seperti video dewasa, judi online, atau budaya hujatan yang kini marak di media sosial.

Perintah pertama Allah kepada Nabi Muhammad SAW adalah “Iqra” – membaca. Dari membaca, lahirlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban. Maka sangat tepat jika sekolah menjadikan murojaah Alquran sebagai tradisi, agar siswa terbiasa mengawali hari dengan bacaan suci yang menumbuhkan iman sekaligus menguatkan karakter.

Generasi Qurani yang lahir dari sekolah Islam terpadu inilah yang diharapkan menjadi penentu kemajuan bangsa. Bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter islami, unggah-ungguh, serta menjunjung tinggi budaya Indonesia. Seperti pesan reflektif yang ditutup oleh penulis kegiatan ini:

“Indonesia Emas dimulai dari Insan Permata.” (Penulis: Ustadz Anto, Al Hafidz)